Minggu, 05 Februari 2012

Binatang Menyusui

Binatang Menyusui
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau “berdarah panas“. Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai. Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial).

Karakteristik
Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Demikian juga dengan sifat endotermik yang juga dimiliki oleh burung.
Monotremata tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya, monotremata memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kelas Mamalia. Perlu diketahui bahwa taksonomi yang sering digunakan belakangan ini sering menekankan pada kesamaan nenek moyang; diagnosa karakteristik sangat berguna dalam identifikasi asal usul suatu makhluk, tapi misal ada salah satu anggota Cetacea ternyata tidak memiliki karakteristik mamalia (misal, berambut) ia akan tetap dianggap sebagai mamalia karena nenek moyangnya sama dengan mamalia lainnya.
Mamalia memiiki tiga tulang pendengaran dalam setiap telinga dan satu tulang (dentari) di setiap sisi rahang bawah. Vertebrata lain yang memiliki telinga hanya memiliki satu tulang pendengaran (yaitu, stapes) dalam setiap telinga dan paling tidak tiga tulang lain di setiap sisi rahang.
Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis. Epidermis biasanya terdiri atas tiga puluh lapis sel yang berfungsi menjadi lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas; epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (ke arah luar). Bagian tengah, dermis, memiliki ketebalan lima belas hingga empat puluh kali dibanding epidermis. Dermis terdiri dari berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar. Hipodermis tersusun atas jaringan adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi. Ketebalan lapisan ini bervariasi pada setiap spesies.

Omnivora, Karnivora & Herbivora

Karnivora atau maging adalah hewan yang makanannya kebanyakan adalah daging, baik yang dimakan hidup-hidup atau berasal dari daging hewan yang sudah mati. Kata karnivora berasal dari bahasa Latin carne yang berarti daging dan vorare yang berarti "memakan"). Kata ini juga dapat digunakan untuk menyebut mamalia dalam ordo Carnivora yang pada umumnya sesuai dengan definisi pertama. Karnivora yang memakan serangga sebagai makanan utamanya disebut insektivora, sedangkan karnivora yang memakan ikan sebagai makanan utamanya disebut piskivora.
Omnivora (dari bahasa Latin : omne = semua/semuanya; vorare = melahap) adalah spesies yang Templat:Me tumbuhan dan hewan sebagai sumber makanan pokoknya. Babi adalah contoh omnivora yang dikenal secara luas. Burung gagak adalah contoh lain dari omnivora yang dilihat orang setiap hari. Manusia juga merupakan makhluk omnivora.
Herbivora atau maun dalam zoologi adalah hewan yang hanya makan tumbuhan dan tidak memakan daging. Manusia bukanlah herbivora. Akan tetapi, orang yang memilih untuk tidak memakan daging disebut vegetarian. Dalam prakteknya, banyak herbivora memakan telur dan kadang-kadang memakan protein hewan lainnya.

Daftar Hewan Langka Indonesia

Daftar hewan langka Indonesia pernah saya posting pada awal 2010 silam, meskipun daftar itu hanya memuat hewan-hewan langka dari kelas mamalia saja. Karenanya kali ini kembali saya sajikan daftar hewan langka secara lebih lengkap.
Hewan pada daftar berikut, diawali dengan nama ilmiah, diikuti dengan nama dalam bahasa Inggris dan nama lokal dalam bahasa indonesia (jika tersedia). Beberapa juga dilengkapi dengan penjelasan singkat. Untuk gambar dan penjelasan lebih lengkap, silakan klik link (tautan) yang tersedia.
71 Hewan Paling Langka di Indonesia. Daftar berikut berisikan 71 hewan yang paling langka di Indonesia. Pemilihannya didasarkan pada status konservasi UICN Redlist dimana ke-71 hewan ini berstatuskan Critically Endangered, status keterancaman tertinggi.
  1. Adrianichthys kruyti (Duck-billed Buntingi). Ikan endemik danau Poso, Sulawesi.
  2. Ailurops melanotis (Talaud Bear Cuscus; Kuskus Beruang Talaud). Hewan langka ini endemik pulau Salibabu (Kepulauan Talaud) dan Sangihe di Sulawesi Utara. Penjelasan lebih lengkap baca: Kuskus Beruang.
  3. Anoxypristis cuspidata (Knifetooth Sawfish; Ikan Hiu Todak).
  4. Axis kuhlii (Bawean Deer; Rusa Bawean). Hewan langka dan endemik pulau Bawean, Jawa Timur dengan populasi antara 250-300 ekor (2006). Gambar dan keterangan selengkapnya baca Rusa Bawean.
  5. Balaenoptera musculus ssp. intermedia (Antarctic Blue Whale; Paus Biru)
  6. Batagur baska (Four-toed Terrapin; Tuntong). Spesies kura-kura yang tersebar di Bangladesh, Kambodia, India, Malaysia, dan Indonesia (Sumatera). Selengkapnya baca: Reptil Langka Indonesia.
  7. Batagur borneoensis (Three-striped Batagur; Tuntong Laut). Spesies kura-kura langka yang tersebar di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
  8. Betta miniopinna. Ikan air tawar endemik Indonesia dari famili Osphronemidae.
  9. Betta spilotogena. Ikan air tawar endemik Indonesia dari famili Osphronemidae.
  10. Bunomys coelestis (Lampobatang Bunomys; Tikus Bukit Surgawi). Endemik Sulawesi. Baca: Tikus-tikus Langka Indonesia.
  11. Cacatua sulphurea (Yellow-crested Cockatoo; Kakatua Kecil Jambul Kuning). Populasi sekitar 7.000 ekor. Selengkapnya baca: Kakatua Kecil Jambul Kuning.
  12. Carcharhinus hemiodon (Pondicherry Shark; Hiu Pondicherry).
  13. Carpococcyx viridis (Sumatran Ground-cuckoo; Tokhtor Sumatera).
  14. Charmosyna toxopei (Blue-fronted Lorikeet; Perkici Buru). Burung parrot langka endemik pulau Buru, Maluku. Gambar dan penjelasan lengkap baca: Burung Perkici Buru.
  15. Chelodina mccordi (Roti Island Snake-necked Turtle; Kura-kura Rote). Baca: Kura-kura Leher Ular.
  16. Chilatherina sentaniensis (Sentani Rainbowfish). Ikan air tawar endemik Papua.
  17. Colluricincla sanghirensis (Sangihe Shrike-thrush; Anis Betet Sangihe). Burung endemik Sangihe
  18. Columba argentina (Silvery Wood-Pigeon; Merpati Hutan Perak).
  19. Corvus unicolor (Banggai Crow; Gagak Banggai). Burung langka endemik Sulawesi. Gambar dan keterangan lainnya, baca: Gagak Banggai.
  20. Crocodylus siamensis (Siamese Crocodile; Buaya Siam). Baca: Buaya Siam.
  21. Cyornis ruckii (Rueck’s Blue-Flycatcher; Burung Sikatan Aceh)
  22. Dendrolagus mayri (Wondiwoi Tree-kangaroo; Kanguru Pohon Wondiwoi). Gambar dan penjelasan lengkap hewan langka ini baca: Kanguru Pohon Wondiwoi.
  23. Dermochelys coriacea (Leatherback; Penyu Belimbing)
  24. Dicerorhinus sumatrensis (Sumatran Rhinoceros; Badak Sumatera). Populasi sekitar 200 ekor.
  25. Duttaphrynus sumatranus (Suamtera Toad; Kodok Sumatera)
  26. Elephas maximus ssp. sumatranus (Sumatran Elephant; Gajah Sumatera)
  27. Encheloclarias kelioides (sejenis catfish)
  28. Eretmochelys imbricata (Hawksbill Turtle; Penyu Sisik)
  29. Eutrichomyias rowleyi (Cerulean Paradise-Flycatcher; Burung Seriwang Sangihe)
  30. Fregata andrewsi (Christmas Island Frigatebird; Burung Cikalang Christmas)
  31. Latimeria chalumnae (Coelacanth; Ikan Raja Laut)
  32. Leptophryne cruentata (Bleeding Toad; Katak Api)
  33. Leucocephalon yuwonoi (Sulawesi Forest Turtle; Kura-kura Hutan Sulawesi. Populasi sekitar 250 ekor.
  34. Leucopsar rothschildi (Bali Starling; Jalak Bali)
  35. Macaca nigra (Celebes Crested Macaque; Beruk Hitam Sulawesi). Populasi sekitar 100.000 ekor (1998).
  36. Macaca pagensis (Pagai Island Macaque; Beruk Mentawai). Populasi 2.100-3.700 ekor (2004).
  37. Melomys fraterculus (Manusela Melomys; Tikus Seram)
  38. Millepora boschmai (Fire Coral; Karang Api)
  39. Monarcha boanensis (Black-chinned Monarch; Burung Kehicap Boano)
  40. Nisaetus floris (Flores Hawk-Eagle; Elang Flores). Populasi 250 ekor (IUCN, 2005)
  41. Otus siaoensis (Siau Scops-owl; Burung Celepuk Siau)
  42. Pandaka pygmaea (Dwarf Pygmy Goby)
  43. Panthera tigris ssp. sumatrae (Sumatran Tiger; Harimau Sumatera)
  44. Philautus jacobsoni (Kodok Pohon Ungaran)
  45. Pongo abelii (Sumatran Orangutan; Orangutan Sumatera). Populasi 6.500 ekor (2007).
  46. Presbytis chrysomelas ssp. cruciger (Tricolored Langur: Surili)
  47. Pristis microdon (Largetooth Sawfish; Hiu Gergaji Air Tawar)
  48. Pristis zijsron (Narrowsnout Sawfish; Ikan Todak Sisir Panjang)
  49. Protosticta gracilis (sejenis capung)
  50. Protosticta rozendalorum (sejenis capung)
  51. Pseudibis davisoni (White-shouldered Ibis; Burung Ibis Karau)
  52. Pteropus aruensis (Aru Flying Fox; Kalong Pulau Aru)
  53. Rhinoceros sondaicus (Javan Rhinoceros; Badak Jawa). Populasi 35-50 ekor.
  54. Simias concolor (Pig-tailed Langur; Simpei Ekor Babi; Simakobu). Populasi 6.700 – 17.300 ekor (IUCN, 2006)
  55. Spilocuscus rufoniger (Black-spotted Cuscus; Kuskus Tutul Hitam)
  56. Spilocuscus wilsoni (Blue-eyed Spotted Cuscus; Kuskus Tutul Biak)
  57. Sterna bernsteini (Chinese Crested Tern; Burung Camar China Berjambul)
  58. Sturnus melanopterus (Black-winged Starling; Jalak Putih). Populasi antara 1.000 – 2.499 ekor (BirdLife, 2001).
  59. Tarsius tumpara (Siau Island Tarsier; Tarsius Siau). Populasi 1.300 ekor (2009).
  60. Thunnus maccoyii (Southern Bluefin Tuna; Tuna Tatihu)
  61. Tylomelania kruimeli (Ikan endemik danau Mahalona, Sulawesi)
  62. Urolophus javanicus (Java Stingaree; sejenis ikan Pari)
  63. Uromys boeadii (Biak Giant Rat; Tikus Besar Biak)
  64. Uromys emmae (Emma’s Giant Rat; Tikus Besar Pulau Owi)
  65. Vanellus macropterus (Javan Lapwing; Burung Trulek Jawa)
  66. Weberogobius amadi (Poso Bungu; Ikan Gobi Poso)
  67. Xenopoecilus poptae (Popta’s Buntingi). Ikan endemik danau Poso, Sulawesi
  68. Zaglossus attenboroughi (Sir David’s Long-beaked Echidna; Ekidna Mocong Panjang Sir Davis). Baca: Ekidna.
  69. Zaglossus bartoni (Eastern Long-beaked Echidna; Ekidna Moncong Panjang Timur)
  70. Zaglossus bruijnii (Western Long-beaked Echidna; Ekidna Moncong Panjang Barat)
  71. Zosterops nehrkorni (Sangihe White-eye; Burung Kacamata Sangihe)
Selain ke-71 hewan paling langka (berstatus Critically Endangered), masih terdapat 100 spesies hewan langka lainnya dengan status Endangered (satu tingkat di bawah Critically Endangered). Di antara hewan-hewan langka yang berstatus endangered itu adalah; Banteng Jawa (Bos javanicus), Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis), Anoa Pegunungan (B. quarlesi), Bebek Rimba (Cairina scutulata), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Ajag (Cuon alpinus), Musang Air (Cynogale bennettii), Maleo (Macrocephalon maleo) dll.